Sabtu, 11 Mei 2013

MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA 1

1.RESISTOR
Resistor atau yang sering disebut tahanan berfungsi untuk menahan arus lisrik. Suatu resistor memiliki nilai 1 ohm jika arus yang mengalir sebesar 1 ampere dan beda potensialnya sebesar 1 Volt.Resistor juga dinamakan werstand. Bentuknya memiliki 2 kaki, bodinya bergelang-gelang cat dan mempunyai warna yang berbeda-beda. Warna-warna dalam bodi inilah yang menunjukkan nilai resistor. Tabel E.0.1. Menunjukkan Cara membaca nilai resistor berdasarkan kode warna.

Tabel. E.0.1. Nilai resistor berdasarkan kode warna.




 Gambar Resistor

Warna emas dan perak menunjukan besar toleransinya. Warna emas menunjukkan toleransi sebesar 5% dan warna perak menunjukan toleransi sebesar 10 %. Sedangkan tanpa warna menunjukan toleransi sebesar 20%.
Langkah-langkah menghitung nilai resistor.
1.      Usahakan warna emas dan perak berada di sebelah kanan pada resistor.
2.   Perhatikan dua garis yang berada pada paling kiri, korespondensikan hingga membentuk dua digit nilai pertama. Gunakan tabel untuk mengetahui nilai warna.
3.      Perhatikan garis ke tiga jika bernialai 1 maka bernilai 10 sedangkan jika bernilai 2 maka bernilai 100 dan seterusnya.
4.      Kalikan nilai dua garis yang pertama dengan nilai garis yang ketiga. Warna keemapt merupakan toleransinya.



2.KAPASITOR


Gambar E.0.1. Kapasitor

Kapasitor (ELCO/Elektrolit Condensator) seperti pada Gambar E.0.1 biasanya memiliki kaki positif dan kaki negatif. Kaki positif lebih panjang dibanding kaki negatifnya dan ketika kapasitor berada pada rangkaian kaki positif dan kaki negatif tidak boleh terbalik karena dapat menyebabkan kerusakan. Pada kapasitor keramik tidak memiliki kutub, jadi kaki bebas dibolak balik.  
Kapasitor memiliki prinsip kerja yang serupa dengan sumber arus yang dapat dimuat kembali.Kapasitor memiliki nilai berdasarkan berapa banyak muatan yang dapat ditampung dalam nilai farad dalam skala piko atau mikro. Selain nilai kapasitor pada badan kapasitor sendiri terdapat pula tegangan maksimum yang dapat diberikan.Fungsi-fungsi kapasitor diantaranya adalah sebagai pengalir tegangan, clipper, clamper, kopling rangkaian dan lain-lain.  



3.SEMIKONDUKTOR

A.      Dioda
Dioda terbentuk dari Junction pn, yaitu junction(pertemuan) antara tipe n dan tipe p. Dioda terdiri dari elektroda-elektroda yang disebut dengan Katoda dan Anoda, fungsinya untuk menyearahkan arus.
Yang perlu diperhatikan adalah apakah dioda itu bias maju (forward) atau bias balik (reverse). Tidak mudah menyatakan apakah dioda dibias maju atau mundur. Caranya adalah mengetahui apakah arus konvensional searah dengan arah panah dioda. Jika arus konvensional searah dengan arah panah dari dioda maka dioda dibias maju, dan sebaliknya. Gambar E.0.2 menunjukkan gambar lambang-lambang dioda konvensional.





Gambar E.0.2. Lambang Dioda

B.      Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk mengatur tegangan. Bila ada tegangan yang melebihi tegangan breakdown , maka akan disimpan di ground. Dengan kata lai dioda ini dibuat agar bekerja pada daerah breakdown. Dioda zener juga melindungi komponen-komponen yang peka terhadap tegangan dan menyediakan tegangan acuan yang berguna.




                                                                Gambar Dioda Zener



C.      Light Emiting Dioda

Ketika dioda dibias maju akan terjadi pancaran energi. Pada dioda penyearah energi ini keluar menjadi energi panas. Tetapi pada LED energi yang keluar berupa cahaya (hijau,merah,putih, biru,  dsb).LED yang menghasilkan cahaya tampak biasanya digunakan sebagai display perlatan, mesin hitung, jam digital dan lain-lain. LED inframerah dapat digunakan dalam sistem tanda bahaya dengan cara mengeluarkan cahaya tak tampak.

Resistor yang diserikan dengan LED harus digunakan untuk membatasi arus agar kurang dari maksimum yang diperoleh.Untuk mengetahui kaki katoda dan anoda dapat diketahui dengan menggunakan multimeter. Jika kaki yang kita pasangkan benar maka LED akan menyala. Namun biasanya LED yang dipasaran, kaki yang panjang menunjukkan anoda sedangkan yang lebih pendek adalah katoda. 




                                                        gambar LED

D.      Transistor
Transistor sering juga disebut BJT (Bipolar Junction Transistor) berfungsi sebagai penguat serta saklar elektrik.. BJT memiliki tiga buah kaki yaitu base, emitter dan collector.
Kadang-kadang pada bagian datar dari transistor terdapat daftar kaki-kaki dari transistor tersebut. Biasanya jika bagian yang datar berada didepan kita maka kaki colektor berada pada sebelah kanan,lalu kaki emitor berada di sebelah kiri.
Namun kadang kaki dari transistor tidak urut. Sehingga untuk mengetahuinya kita dapat menggunakan multimeter digital. Jika kita tancapkan kaki-kaki transistor pada tempat yang benar maka pada display multimeter digital akan menampilkan angka, namun jika penempatan kakinya salah maka tidak akan muncul nilai.

Skema Transistor
Transistor dapat disimbolkan sebagia berikut:

 Gambar E.0.4. Skema Transistor
 
Basis
Berfungsi sebagai switch on/off pada transisitor jika transistor berfungsi sebagai saklar elektronik. Jika arus melalui basis maka arus  juga akan melalui emitor sehingga arus dapat mengalir (switch on). Jika tidak ada arus melalui basisimaka arus tidak akan dapat melalui kolektor ke emitor (transistor off).

E.IC (Integrated Circuit)

Integreted circuit adalah rangkaian terpadu sebenarnya adalah suatu untai tertentu yang disederhanakan dan dicetak menjadi bentuk yang sangat ringkas. IC adalahsuatu rangkaian yang lengkap pada suatu keping yang harus diperhatikan batas kemampuan kerjanya. Polaritas yang terbalik, catu daya yang berlebihan, pemberian dan penarikan arus yang berlebihan dapt merusak IC. Sebagian IC dibungkus dalam bungkus DIP (dualin-Linear Packages) plastik dengan 8,14,16 kaki dan masih banyak lagi. Suatu lekukan atau lingkaran biasanya terletak didekat pin nomor 1. Khusus pada IC yang bertipe CMOS usahakan jangan terlalu sering menyetuh kaki-kakinya dengan tangankarena tipe IC ini sangat peka terhadap listrik statis

                                                                               gambar IC
sekian dan terima kasih semoga bermanfaat .tunggu postingan selanjutnya.
 

Jumat, 10 Mei 2013

Membuat Rangkain Sound Card Interface/ Tone Keyer FOR SSTV-AGW Packet-RTTY-QPSK31 Untuk Komunikasi Digital



Komunikasi pada mode digital membutuhkan beberapa alat pendukung. tentunya pesawat transceiver,Komputer serta Software dimana anda akan bekerja pada Mode Digital.Kita bisa menggunakan software yang bernama MixW untuk Mode Komunikasi Digital,karena dalam software ini dilengkapi dengan fitur SSTV-AGW Packet-RTTY-QPSK31 dan masih banyak lainnya.
Gambar Tampilan Mix W


Pada kesempatan kali ini,,kami mencoba berbagi pengalaman membuat Rangkain Sound Card Interface/Tone Keyer.Pada dasarnya rangkaian Rangkain Sound Card Interface/ Tone Keyer sangat sederhana kita dapat menggunakan komputer untuk mengatur peralatan tranceiver (HT maupun RIG) untuk transmit atau receive. Peralatan Interface di satu sisi tersambung ke sound card di PC (Line In dan Line Out), di sisi lain tersambung ke Mic dan Speaker yang ada di pesawat transceiver.Kali ini kami menggunakan HT Firstcom untuk melakukan komunikasi digital



Skema Rangkain Sound Card Interface

Rangkain ini memiliki keungulan yaitu bisa digunakan untuk laptop karena prinsip kerjanya berdasarkan inputan dari line out yang dikeluarkan oleh computer berupa sinyal audio kemudian diamplifier oleh transistor sehingga dapat mengerakkan relay dan mengaktifkan PTT.Jadi skema rangkain ini tidak lagi menggunakan port DB9 Untuk mengaktifkan PTT yang pada laptop seri seri terbaru sudah tidak dilengkapi dengan fitur DB9 ini.skema rangkain ini bisa diterapkan pada laptop/computer yang hanya mempunyai line in(Mic) dan Line Out(Headphone) saja.

Lay Out Pcb

Tata Letak Komponen

Dalam menggambar lay out pcb ini kami mengunakan Proteus 7 Profesional karena fitur yang dimiliki lengkap dan mudah dalam operasionalnya.Sekian dan terima kasih.