Resistor atau yang sering disebut tahanan berfungsi untuk menahan arus lisrik. Suatu resistor
memiliki nilai 1 ohm jika arus yang mengalir sebesar 1 ampere dan beda potensialnya sebesar 1
Volt.Resistor juga dinamakan werstand.
Bentuknya memiliki 2 kaki, bodinya bergelang-gelang cat dan mempunyai warna
yang berbeda-beda. Warna-warna dalam bodi inilah yang menunjukkan nilai resistor. Tabel E.0.1. Menunjukkan Cara membaca nilai resistor berdasarkan kode warna.
Tabel. E.0.1. Nilai resistor berdasarkan kode warna.
Gambar Resistor
Warna emas dan perak menunjukan besar toleransinya.
Warna emas menunjukkan toleransi sebesar 5% dan warna perak menunjukan
toleransi sebesar 10 %. Sedangkan tanpa warna menunjukan toleransi sebesar
20%.
Langkah-langkah menghitung nilai resistor.
1.
Usahakan warna
emas dan perak berada di sebelah kanan pada resistor.
2. Perhatikan dua
garis yang berada
pada paling kiri, korespondensikan hingga membentuk dua digit nilai pertama. Gunakan tabel untuk mengetahui nilai
warna.
3.
Perhatikan garis
ke tiga jika bernialai 1 maka bernilai 10 sedangkan jika bernilai 2 maka
bernilai 100 dan seterusnya.
4.
Kalikan nilai
dua garis yang pertama dengan nilai garis yang ketiga. Warna keemapt merupakan toleransinya.
2.KAPASITOR
Gambar E.0.1. Kapasitor
Kapasitor (ELCO/Elektrolit
Condensator) seperti pada Gambar E.0.1
biasanya memiliki kaki positif dan kaki negatif. Kaki positif lebih panjang
dibanding kaki negatifnya dan ketika kapasitor berada pada rangkaian kaki positif dan kaki negatif tidak boleh terbalik karena dapat menyebabkan kerusakan.
Pada kapasitor keramik tidak memiliki kutub, jadi kaki bebas dibolak balik.
Kapasitor memiliki prinsip kerja yang serupa dengan
sumber arus yang dapat dimuat kembali.Kapasitor memiliki nilai berdasarkan berapa
banyak muatan
yang dapat ditampung dalam nilai farad dalam skala piko atau mikro. Selain
nilai kapasitor pada badan kapasitor sendiri terdapat pula tegangan maksimum
yang dapat diberikan.Fungsi-fungsi kapasitor diantaranya adalah sebagai
pengalir tegangan, clipper, clamper, kopling rangkaian dan
lain-lain.
3.SEMIKONDUKTOR
A. Dioda
Dioda terbentuk dari Junction pn, yaitu junction(pertemuan)
antara tipe n dan tipe p. Dioda terdiri dari elektroda-elektroda yang disebut
dengan Katoda dan Anoda, fungsinya untuk menyearahkan arus.
Yang perlu diperhatikan adalah apakah dioda itu bias maju
(forward) atau bias balik (reverse). Tidak mudah menyatakan apakah dioda dibias maju atau mundur. Caranya adalah mengetahui apakah arus konvensional
searah dengan arah panah dioda. Jika arus konvensional searah dengan arah panah
dari dioda maka dioda dibias maju, dan sebaliknya. Gambar E.0.2
menunjukkan gambar lambang-lambang dioda konvensional.
Gambar E.0.2. Lambang Dioda
B. Dioda Zener
Dioda ini digunakan untuk mengatur tegangan. Bila ada
tegangan yang melebihi tegangan breakdown
, maka akan disimpan di ground. Dengan kata lai dioda ini dibuat agar bekerja
pada daerah breakdown. Dioda zener
juga melindungi komponen-komponen yang peka terhadap tegangan dan menyediakan
tegangan acuan yang berguna.
Gambar Dioda Zener
C. Light
Emiting Dioda
Ketika dioda dibias maju akan terjadi pancaran energi. Pada dioda penyearah
energi ini keluar menjadi energi panas. Tetapi pada LED energi yang keluar berupa cahaya (hijau,merah,putih,
biru, dsb).LED yang menghasilkan cahaya tampak biasanya digunakan sebagai display
perlatan, mesin hitung, jam digital dan lain-lain. LED inframerah dapat
digunakan dalam sistem tanda bahaya dengan cara mengeluarkan cahaya tak tampak.
Resistor yang diserikan dengan LED harus digunakan
untuk membatasi arus agar kurang dari maksimum yang diperoleh.Untuk mengetahui
kaki katoda dan anoda dapat diketahui dengan menggunakan multimeter. Jika kaki yang kita pasangkan benar maka
LED akan menyala. Namun biasanya LED yang dipasaran, kaki yang panjang
menunjukkan anoda sedangkan yang lebih pendek adalah katoda.
gambar LED
D. Transistor
Transistor sering juga disebut BJT
(Bipolar Junction Transistor) berfungsi sebagai penguat serta saklar elektrik.. BJT
memiliki tiga buah kaki yaitu base, emitter dan collector.
Kadang-kadang pada bagian datar dari transistor
terdapat daftar kaki-kaki dari transistor tersebut. Biasanya jika bagian yang datar
berada didepan kita maka kaki colektor berada pada sebelah kanan,lalu
kaki emitor berada di sebelah kiri.
Namun kadang kaki dari transistor tidak urut. Sehingga
untuk mengetahuinya kita dapat menggunakan multimeter digital. Jika kita
tancapkan kaki-kaki transistor pada tempat yang benar maka pada display multimeter digital akan
menampilkan angka, namun jika penempatan kakinya salah maka tidak akan muncul
nilai.
Skema
Transistor
Transistor dapat disimbolkan sebagia berikut:
Gambar
E.0.4.
Skema Transistor
Basis
Berfungsi sebagai switch
on/off pada transisitor jika transistor berfungsi sebagai saklar elektronik. Jika arus melalui basis
maka arus juga akan melalui emitor sehingga arus dapat mengalir (switch on). Jika tidak ada arus melalui
basisimaka arus tidak akan dapat melalui kolektor ke emitor
(transistor off).
E.IC
(Integrated Circuit)
sekian dan terima kasih semoga bermanfaat .tunggu postingan selanjutnya.